Kalimantan Timur – Ramadan adalah bulan penuh berkah, tetapi juga sering diiringi dengan peningkatan pengeluaran, mulai dari belanja makanan, zakat, hingga persiapan menyambut Idulfitri. Mahasiswa dari ITB Rita Santi bersama para Ibu ibu Desa Teluk Pandan, menggelar Diskusi Manajemen Keuangan guna menghadapi pengeluaran di Bulan Ramadhan, di masjid Arridhotullah, Kalimantan timur, kutai timur, Minggu, (23/03/2025)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rita Santi Mahasiswa ITB itu mengungkapkan, Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, pengeluaran bisa membengkak dan berdampak pada kondisi finansial setelah Ramadan. Oleh karena itu, Mahasiswa dari ITB Bersama Ibu ibu dari Desa Teluk Pandan mengadakan Diskusi Manajemen Keuangan guna menghadapi pengeluaran di Bulan Ramadhan, oleh karena itu diperlukan strategi manajemen keuangan yang tepat agar tetap stabil secara finansial selama bulan suci ini.
1. Membuat Anggaran Ramadan
Langkah pertama dalam mengelola keuangan selama Ramadan adalah membuat anggaran yang jelas. Rincikan pengeluaran yang diperlukan, seperti:
Kebutuhan makanan sahur dan berbuka
Zakat, infak, dan sedekah
Biaya transportasi untuk mudik (jika ada)
Persiapan lebaran (baju baru, THR, dan kue lebaran)
Dengan membuat anggaran, Anda dapat mengontrol pengeluaran agar tetap dalam batas yang wajar dan menghindari pemborosan.
2. Mengutamakan Kebutuhan, Bukan Keinginan
Saat Ramadan, banyak promosi dan diskon menarik yang bisa menggoda untuk berbelanja lebih banyak. Namun, penting untuk tetap fokus pada kebutuhan utama. Buat daftar belanja sebelum pergi ke pasar atau supermarket agar tidak tergoda membeli barang yang tidak diperlukan.
3. Mengelola Pengeluaran untuk Makanan dan Buka Bersama
Salah satu pos pengeluaran terbesar selama Ramadan adalah makanan. Untuk menghindari pemborosan:
Masak sendiri di rumah dibandingkan membeli makanan di luar.
Buat daftar menu mingguan agar belanja bahan makanan lebih terkontrol.
Jika ingin berbuka puasa di luar, tetapkan anggaran khusus untuk itu agar tidak berlebihan.
4. Menyiapkan Dana untuk Zakat dan Sedekah
Zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu, sementara sedekah sangat dianjurkan selama Ramadan. Alokasikan dana zakat sejak awal agar tidak mengganggu kebutuhan lainnya.
5. Menyisihkan Dana untuk THR dan Persiapan Lebaran
Jika Anda bekerja, pastikan untuk mengelola uang Tunjangan Hari Raya (THR) dengan bijak. Prioritaskan untuk membayar kewajiban seperti zakat, utang, atau kebutuhan utama sebelum menggunakannya untuk keperluan konsumtif.
6. Menghindari Utang Konsumtif
Banyak orang tergoda untuk berutang demi memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran, terutama dengan adanya layanan kredit atau paylater. Sebisa mungkin, hindari utang untuk keperluan konsumtif seperti baju baru atau gadget baru.
7. Menyiapkan Dana Darurat
Ramadan dan Idulfitri sering kali membawa pengeluaran tak terduga, seperti biaya perjalanan mendadak atau kenaikan harga kebutuhan pokok. Pastikan Anda memiliki dana darurat untuk mengantisipasi situasi ini agar tidak mengganggu keuangan setelah Ramadan.
Kesimpulan Lanjut Rita Santi, “Manajemen keuangan yang baik selama Ramadan dapat membantu menjaga stabilitas finansial, menghindari pemborosan, dan tetap memenuhi kewajiban ibadah dengan tenang. Dengan perencanaan yang matang, pengeluaran selama bulan suci ini dapat lebih terkendali, sehingga tidak berdampak buruk pada kondisi keuangan di bulan-bulan berikutnya,”Pungkasnya.(Penulis Rita Santi)